Kisah Cinta Aku dan Pacarku

Trackers 20.42 No Comment
3 Hari Menuju 17 Tahun


“Bimaaaa bangun sudah jam berapa ini”

Terdengar suara mama dari luar kamar bima yang membangunkan dirinya dari tidur lelapnya.

“Iya maaa bima udah bangun kok”, sahut bima dengan suara yang masih terbata-bata, tidak menghiraukan perkataan mamanya , bima pun melanjutkan tidur sembari menutupi tubuhnya dengan selimut tebal kesayangannya.

Hari ini tanggal 10 Agustus, jam menunjukkan jarinya ke pukul 8, matahari pun telah terbangun untuk menunjukkan keperkasaannya menerangi dunia ini. Namun, bima tetaplah bima, remaja yang dilahirkan 17 tahun silam ini masih mendengkur keras seakan waktu masih jam 12 malam.

“Ddddddrrrtttt”, tak berselang beberapa lama, terdengar suara getaran handphone dari sudut kasurnya bima pun mengambilnya yang masih setengah sadar.

Pada layar pun muncul alarm pengingat yang dibuatnya setahun yang lalu yang bertuliskan ‘Ulang Tahun mika 17 tahun, 3 hari lagi’ tulisan itu mengagetkannya karena wanita yang ia sayangi berulang tahun 3 hari lagi namun bima belum ada persiapan apapun untuk memberinya sureprise. mika adalah kekasih bima, mereka berpacaran sudah 2 tahun lamanya, manis pahitnya kehidupan mereka telah dilalui dengan penuh kesabaran, bima  berencana untuk membelikan sesuatu untuk kekasihnya itu. bima pun mencari dompet kusam miliknya yang mungkin dapat memberinya  harapan.

“Dompet …. dompet dimana kamu berada”, ucap bima sendiri sembari mencari nya di sudut-sudut kamar.

“Nah, ini diaa penolongku”, ucap bima kegirangan yang telah menemukan dompetnya di saku celana yang terdapat di pintu kamar.

Dibukanya dompet itu dengan penuh rasa harap,

“Yaaaah, Cuma selembar uang 50 ribu nih gawaaaaaaaaattt …” teriak bima tak sengaja karena penolongnya itu tak seperti yang ia mau. Teriakan tersebut didengar oleh mama yang sedang membersihkan teras depan.

“opo sing gawat le? Ojo medeni” tanya mama dengan logat jawa yang masih kental. “eeennngg.. gak ada apa-apa kok ma” canda bima. “ya udah sana mandi biar segar tuh badan mu le”, pinta mama.

Tanpa menjawab pertanyaan mama itu bima bergegas mengambil handuknya dan pergi kebelakang, bukannya ke kamar mandi bima malah membuka tudung saji yang dilihatnya kosong.

“ma?”, panggil bima kepada mamanya.

Ia le, ada apa ? mama lagi sibuk ni”, jawab mamanya lembut.

“Di meja makan kok gak ada makanan, bima lapar ni belum sarapan, tanya bima dengan manjanya yang masih berselimutin handuk di lehernya.

“Loh, kan lagi puasa sekarang, kamu masih mimpi ya nak”, jawab mamanya terkejut mendengar perkataan mendengar perkataan anaknya. “ Ya ampun ma bima lupa kalo hari ini bulan Ramadhan”  jawab bima dengan ketawa kecil.

“Ya udah sekarang kamu mandi terus sholat duha yaakk”, suruh mamanya dengan cepat serambi merangkul anaknya menuju ke kamar mandi.

Pagi itu dimulai dengan kekonyolan bima yang lupa bahwa sekarang bulan ramadhan, bima sangat bersyukur mempunyai orang tua yang perhatian kepadanya, walaupun ia sangat manja namun mamanya begitu sabar dan selalu mengingatkannya.

Jam menunjukkan pukul 10 matahari masih diantara 50° kemiringan bumi. Burung-burung telag kembali ke sarangnya untuk beristirahat sejenak untuk kembali berburu di siang harinya.

“Dddddddrrrrttt…”, Suara terdengar dari kantong celana yang dipakai bima, bimapun merogoh koceknya untuk meraih hpnya.

“Hallo bima, posisi lagi dimana ?”, terdengar suara dari ujung telpon.

“iya ron, aku lagi di rumah ada apa”, jawab bima dengan suara yang lesu.

“ke rumah aku laaaah, aku sendiri di rumah nih”, ajak Roni

“aduh ron, aku lagi males ron, aku lagi bingung juga ni mau buat apa untuk 2 hari lagi”, jawab bima dengan perkataan yang sulit di pahami maksudnya.

“maksudnya apa ni bim..?, untuk ulang tahun mika yaa?, udahlaah kesini aja dulu bimm, nanti pasti dapat inspirasi”,  pinta rony dengan penuh rasa harap.

“ok laah”, jawab bima singkat.

Ketika diperjalanan bima terus melirik kiri dan kanan berharap mendapatkan inspirasi kado buat kekasihnya itu. Tiba di rumah Roni, terlihat dari jendela rumahnya Roni sedang bermain drum keseyangannya. Belum sempat memberi salam Roni sudah sadar  bima memperhatikannya dari tadi.

“Masuklah bimm, ngapain ngintip-ngintip kayak mau maling aja, gak ada orang kok”, ucap Roni  sambil membukakan pintu.

“gimana nih, ron aku belum ada persiapan buat ultahnya mika, kasih lah saran buat aku”, tanya bima dengan tidak basa basi.

Roni yang tidak menjawab karena asyik memainkan drumnya membuat bima bosan dan kecewa, dibukanya laptop yang ada di kamar roni dan mencoba searching di internet. Web demi web dibuka, namun bima belum juga menemukan kado yang cocok untuk ualng tahun kekasihnya itu. Waktu pun berjalan dengan cepat sampai adzan dzuhur pun berkumandang. bima bergegas untuk pergi ke masjid namun masih tergulai lemas setelah bermain drum.

Ketika bima pulang dari masjid, ia melihat Roni sedang melihat video film pendek salah satu toko makanan. Terbesit dihatinya untuk membuat film pendek  yang bercerita tentang usahanya memberikan surprise untuk kekasihnya itu. Diceritakanlah ide yang tidak sengaja terbesit tadi kepada Roni.

“Gimana kalo kita buat film aja ron untuk kado mika, daripada cari uang gak jelas kayak gini?”, cetus bima spontan.

“Ide bagus tuh bimm, aku juga lagi mau nge-test kamera aku nih, baru di service nih kemarin”, jawab Roni dengan penuh keyakinan.

Tanpa berpikir panjang 2 sijoli itu membuat konsep dan sketsa untuk mengambil gambar  untuk video tersebut. Lapar dan haus mereka lupakan sejenak untuk membuat video ini maksimal.

Jam menunjukkan pukul 3 sore namun konsep itu belum sempurna, tiba-tiba datang teguh dengan membawa stik drum yang ingin ia kembalikan.

“pada sibuk apa nih, keliahatannya seru…”, tanya teguh sambil meletakkan stik drum di samping Roni.

“mau buat surprise nih guh untuk istrinya bima”, canda Roni.

“oh gitu, coba sini aku bantu, dulu juga aku pernah buat ginian untuk ulang tahunnya si Desta jadi ya mungkin aja aku bisa kasih ide cemerlang”, kata teguh sambil mengambil konsep setengah jadi yang telah mereka buat.

Teguh yang aslinya penyuka film tidak menemukan kesulitan menyelesaikan dan menyesuaikan konsep film yang bima inginkan. 15 menit berlalu teguh pun telah siap membuat konsepnya. Mereka pun membagi tugas apa-apa saja yang mereka harus siapkan untuk keesokan hari ketika shooting dimulai.

Matahari belum menampakkan cahayanya, namun bima telah bangun dari tidur lelapnya, bima bergegas untuk sholat dan mempersiapkan pengambilan shooting sunrise.

Bertemulah 3 sijoli itu di tempat yang sudah mereka konsepkan kemarin, shooting pertama Roni mengambil fokus kamera untuk mendapatkan sudut relasi yang apik. Karena pengambilan sunrise membutuhkan waktu berjam-jam, mereka menikmati udara pagi yang masih alami hingga mereka pun tertidur.

bima yang terbangun mencoba membangunkan mereka, karena hari sudah mulai terang,

“hey hey banguuun udah siap tuh shoot sunrisenya”, teriak bima sambil menggoyang – goyangkan kaki mereka.

“hmmm… iyaa ya aku dah bangun ni”, jawab mereka serentak.

Mereka pun melanjutkan shooting ke pelabuhan internasional sekupang, untuk mengambil gambar bima yang seakan baru datang dari kota lain ke kota Batam hanya untuk bertemu mika kekasihnya. Jam demi jam telah mereka lewati hingga menguras tenaga mereka. Mereka belum menemukan rintangan yang cukup berati di hari pertama ini.

“bima, bangun nak sahur dulu sayang”, Seseorang memanggilnya dari luar.

“iyaa bentar lagi bima ke meja makan”, jawab bima sambil membereskan bantal dan selimut yang berserakan karena tidurnya.

bima yang tidak biasa sahur membuatnya hanya minum teh hangat buatan mamanya, namun itu sudah membuat tenaganya terisi untuk kembali shooting terakhir nanti.

Alarm sirine masjid telah dibunyikan tanda dimulainya puasa, bima segera mengambil sarungnya dan pergi kemasjid bersama papanya. Sepulangnya dari masjid bima mencoba berolahraga sejenak untuk mengilangkan rasa penat karena seharian shooting kemarin.

Hari ini tanggal 12 agustus, itu artinya mereka hanya punya waktu 1 hari lagi untuk menyiapkan kado ulang tahun tersebut, dengan bermodalkan ilmu yang minim dan waktu yang singkat mereka mencoba membuat video yang maksimal. Hari ini giliran bima yang melaksanakan konsepnya, ia ingin membuat lagu spesial untuk dinyanyikan di akhir video tersebut. bima yang tidak berbakat dibidang seni musik mengambil inisiatif untuk membuat nada petikan gitar yang seiring dengan nyanyian lagu ‘selamat ulang tahun’.

Tepat jam 11 siang Roni dan Teguh datang ke rumah Andre untuk membiacarakan konsep video yang telah mereka siapkan. Masuklah mereka ke rumah bima dan mereka duduk melingkar layaknya sedang rapat.

“pokoknya video ini harus selesai hari ini juga karena besok sudah hari H-nya”, perintah bima dengan cukup tegas.

“kalo itu aku pun tau lek, tapi apa lagunya udah siap ?”, tanya Teguh dengan logat palembang yang masih khas.

“yaa jelassss lahh guhh,,,” jawab bima panjang.

“Jelas apa dulu ni, udah atau belum ?”, kata rony untuk memperjelas jawaban itu.

“seloow aja kawan udah kok, tinggal kapan kita shooting aja”, cetus bima bersemangat.

“Ayoook sekarang tapi baterai kamera aku low nih, aku cas dulu yaa”, sahut Roni.

Selagi menunggu baterai kameranya terisi mereka menyiapkan peralatan yang akan dibutuhkan pada saat shooting itu. Singkat cerita, semua berjalan sesuai keinginan hingga waktu menunjukkan pukul 8 malam. Roni dan Teguh satu per satu pulang kerumah, tersisa bima yang sedang mengotak-atik semua hasil shooting mereka 2 hari ini.

“cek..cek..cek”,

Bunyi jarum jam yang menemani bima ketika ia mengedit videonya itu, jari jam telah menunjukkan pukul 11 namun editan video itu masih belum selesai, sampai akhirnya video itu pun selesai pada jam 12 tepat.

Tak lupa bima mengirim SMS kepada mika untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan berharap ia menjadi orang pertama yang mengucapkannya. bima pun tidur dengan harapan besok adalah hari yang cerah untuk mempermudah surprisenya itu.

Tanggal 13 Agustus, hari yang ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba, terlihat fajar tidak menampakan sinarnya karena tertutup dengan awan kumulus gelap.

“bisa hancur nih rencana, kalo hujan”, ujar bima sendiri.

Menunggu Hujan reda bima SMSan dengan mika kekasihnya, untuk mengajaknya buka puasa berdua di tempat yang telah bima persiapkan sebelumnya. Rupanya Tuhan Mengabulkan Do’a bima, jam 3 Sore hujan berhenti dan bima pun bergegas ke rumah mika untuk menjemputnya.

Ketika dalam perjalanan kami bersenda gurau dan bersenang-senang, ketika sampai direstaurant yang telah Andre siapkan. Alunan live musik menyambur pasangan itu bak pengantin. Mereka duduk berhadapan dan menikmati makanan yang telah di pesan.

“Rupanya kamu romantis juga ya pi”, goda mika dengan panggilan sayangnya itu.

“ya jelaslah sayang”, jawab bima dengan senyuman kecilnya.

Waktu pun berlalu ketika hendak pulang, bima menahan mika untuk melihat video yang telah dibuatnya berserta 2 sahabatnya 3 hari yang lalu. Kami melihatnya dengan hikmat. Sesekali mika Tersenyum melihat video itu.

Setelah selesai menonton mika menatap bima dengan senyuman lesung pipitnya yang menawan.

“Terima Kasih bimmm, untuk semuanya ini, video ini bukanlah kado terindah untukku, tapi kamu yang mau hadir mewarnai hidupku menjadi kado terindah untukku”, ucap mika yang tak sengaja meneteskan air matanya tan rasa haru.

sekian dulu my friends.. seperti bukti cinta untuk kekasih kita semoga dapat menginspirasi kalian .... para sahabat..

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !