CARA NABI MUHAMMAD SAW BERBISNIS - Berdagang adalah salah satu aktivitas
untuk mendapatkan penghasilan, bahkan menurut Rasul berdagang adalah
cara yang terbaik untuk mendapatkan rezeki, karena 9 dari sepuluh pintu
rezeki ada pada perdagangan. Oleh karena itu tidak salahnya kita untuk
mengikuti jejak beliau. Sejak kecil nabi Muhammad sudah mulai berdagang,
itu semua dilakukannya untuk mengurangi ketergantungannya kepada
pamannya Abu Thalib. Dia mulai berdagang sejak usia 12 tahun, dimana dia
sudah mengunjungi berbagai negara diantaranya adalah Syam, Ethopia,
Yordania, Baghdad, Yaman dan beberapa negara-negara jazirah Arab
lainnya. Dia berdagang sampai diangkat menjadi rasul. Cara berdagang
beliau adalah cara yang unik, yaitu cara yang tidak merugikan orang
lain. Dia berdagang tidak hanya mengejar keuntungan semata, tapi menjaga
kejujuran. Karena kejujuran inilah yang akan mengantarkan kita pada
kesuksesan bukan sebaliknya, banyak orang berpendapat bahwa bisnis harus
memakai cara-cara menipu atau membohongi orang lain. Dengan melakukan
hal itu maka kita akan mendapatkan keuntungan yang besar, tapi itu untuk
sementara waktu dimana orang lain belum tahu kebohongan tersebut, jika
orang lain sudah mengetahui kebohongan tersebut maka bersiap-siaplah dia
untuk menutup usahanya.
Berbeda jika kita melakukan kejujuran,
dengan kejujuran maka kita telah menanamkan rasa kepercayaan kepada
konsumen sehingga akan menjadi pelanggan dan hal itu akan mengantarkan
usaha kita pada kesuksesan. Yang beliau lakukan adalah menerangkan
keadaan sebenarnya barang dagangannya dan tidak menyembunyikan cacat,
kemudian memberitahukan modal yang ada pada dagangannya dan konsumen
bisa memberikan berapa pantas memberi keuntungan sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak. Diantara pelayanannya adalah menyerahkan
barang-barang pesanan tepat waktu, tidak mengurangi timbangan dan juga
tidak menyembunyikan cacat. Itu semua dilakukan oleh rasul untuk
memuaskan para pelanggannya. Ini adalah contoh yang bagus yang perlu
ditiru, terbukti rasul sukses dalam berdagang. Jika kita ingin sukses
seperti beliau maka kita harus mengikuti cara-cara yang beliau ajarkan,
tentunya dengan ketekunan dan kesungguhan.
Dalam berbisnis yang dicontohkan oleh
rasul adalah beliau menekankan kejujuran dalam perdagangan, karena
dengan kejujuran maka kepercayaan akan muncul dari para pembeli sehingga
mereka menjadi pelanggan kita. Untuk transaksi yang lain baik untuk
barang yang sama ataupun barang yang baru mereka tidak lagi meragukan
kredibilitas kita. Begitu pula dalam hal kualitas barang tentunya mereka
pasti percaya. Begitu pula dalam timbangan, timbangan yang adil akan
membuat pelanggan puas dengan transaksi yang mereka lakukan, apalagi
menerangkan kualitas barang tersebut dimana kita dituntut harus
menerangkan barang tersebut sesuai dengan kualitasnya dan tidak
menyembunyikan cacat dari barang tersebut. Dan yang lebih penting lagi
mengirim barang tepat waktu dan memperkirakan dengan matang barang yang
akan dikirim dan menerangkan pada konsumen prosedur dan waktu untuk
mengirimkan sehingga para pelanggan tidak dikecewakan oleh janji-janji
yang tak pasti. Jika semua itu kita lakukan maka bisnis yang kita bina
akan mendapatkan hasil yang baik.
Kita bisa menyimpulkan bahwa cara Nabi Muhammad SAW berdagang adalah :
- Jujur
- Tidak menyembunyikan cacat
- Memberitahukan berapa modal kemudian sepakat dengan konsumen masalah keuntungan.
- Tidak mengurangi timbangan.
- Mengirimkan barang tapat waktu.
Dari beberapa hal tersebut adalah cara
yang baik yang patut dicontohkan oleh siapa saja yang akan bergelut
dalam bidang bisnis, karena cara yang baik dalam melakukan sesuatu akan
mendapatkan hasil yang baik pula.