Wilayah Kepulauan: Akses Kesehatan Terkendala Transportasi

Trackers 09.17 No Comment
  Wilayah Kepulauan: Akses Kesehatan Terkendala Transportasi - Akses kesehatan masyarakat di pulau-pulau di Kabupaten Saumlaki, Maluku Tenggara Barat, terkendala keterbatasan transportasi dan fasilitas. Kondisi itu menyebabkan kematian ibu dan anak masih kerap terjadi.

Untuk mencapai pulau-pulau seperti Pulau Larat, Seira, dan Molomaru, yang berjarak ratusan kilometer dari Saumlaki, pusat kota Kabupaten Saumlaki, butuh waktu 6-24 jam dengan kapal motor berbiaya jutaan rupiah.

Kepala Puskesmas Larat Suzana Pattiasina, Selasa (13/11), mengatakan, untuk mencapai Saumlaki dengan kapal feri perlu waktu sekitar 24 jam; kalau kapal motor sekitar 12 jam.

Dalam kondisi darurat, warga yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petugas kesehatan kerap menyewa kapal motor atau kapal cepat untuk merujuk warga yang sakit, terutama perempuan yang akan melahirkan. Biayanya Rp 4 juta-Rp 7 juta sekali jalan.

”Fasilitas kesehatan di puskesmas belum memadai, terutama bagi ibu hamil yang mengalami komplikasi dan bayi lahir prematur,” katanya.

Hal sama dialami penduduk Pulau Seira. Berdasarkan data Puskesmas Seira, ibu hamil yang akan melahirkan hingga akhir Oktober ada 171 orang. Sebanyak 92 orang akan dirujuk ke Rumah Sakit PP Magreti, Saumlaki.

Kepala Puskesmas Seira Walowahani Adriaan mengemukakan, yang dirujuk adalah ibu hamil dengan komplikasi. Mereka umumnya perempuan terlalu muda atau tua, pernah sakit malaria, dan ada darah tinggi.

”Untuk membawa mereka ke Saumlaki, petugas kesehatan dan keluarga harus menyewa kapal Rp 3 juta-Rp 5 juta tergantung kondisi laut,” kata Adriaan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Saumlaki Juliana CH Ratuanak mengatakan, transportasi dan fasilitas kesehatan menjadi tantangan upaya kesehatan masyarakat. Setiap musim angin barat Desember-Februari, pulau-pulau di Saumlaki terisolasi.

Untuk mengatasinya, Pemkab Saumlaki didukung Badan PBB untuk Anak-anak (Unicef) membuat program praktik cerdas Rumah Tunggu Kehamilan dan Kelahiran. Rumah itu adalah rumah penduduk yang ditetapkan sebagai tempat bagi ibu dari pulau yang kerap terisolasi yang akan melahirkan. ”Prioritas untuk kehamilan berisiko. Layanan yang disediakan berupa perawatan kesehatan ibu dan bayi. Biaya akomodasinya ditanggung pemerintah,” ujarnya.

Menurut Juliana, Saumlaki punya 3 Rumah Tunggu, di Pulau Seira, Larat, dan Selaru. (HEN)

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !