Benci

Trackers 03.44 No Comment

Seandainya, Jikalau, Bila Waktu Bisa Diulang, Aku Benci Keadaan, Aku Benci Diriku, Ini Semua Salah Mereka, Ini Semua Salahku


Lihatlah daun yang tak pernah menyalahkan angin karena telah menjatuhkan dirinya…lihatlah daun yang tak pernah menyalahkan angin, karena angin telah meniupkan dirinya sejauh mungkin dari kelompoknya, hingga mungkin daunpun terjatuh pada tempat yang kotor. Tapi daun tak pernah marah pada angin.
Dan berapa sering kita menyesali diri atas apa yang terjadi dalam hidup kita?
Berapa sering kita berkata : ” Andai saja dulu saya seperti ini, mungkin sekarang tak begini??”
Berapa kali kita berfikir : “ Jikalau saja saya tak menjatuhkan pilihan seperti ini, mungkin sekarang hidup saya akan lebih baik.”
Dan berapa banyakkah kita menghujat : “ saya benci keadaan seperti ini, saya benci diri saya yang tak mampu mempersembahkan yang terbaik! Ini  bukan karena salah saya koq, saya begini karena dia, karena merka, karena kalian yang begini, begitu. Coba saja kalau seumpanya mereka tak ikut campur dalam kehidupan saya! Lihat hidup saya sekarang hancurkan!!”
Seringkah kita berucap : “ bila waktu bisa di putar ulang kembali…pasti saya taka akan berbuat seperti ini.”
Ya, tanpa kita sadari kita sering berkata begitu. Padahal kata andai saja, jikalau, bila waktu dapat di putar kembali. Hanyalah sebuah usaha syetan untuk menjerumuskan kita dalam penyesalan yang berlarut-larut. Padahal segala sesuatu yang berlarut-larut dan berkepanjangan adalah suatu perkara yang di larang agama. Kata-kata itupun merupakan usaha syetan untuk memperpanjang angan kita, padahal belum tentu jika kita kembali lagi pada masa lalu dan membuat keputusan yang lain, belum tentu juga hidup kita lebih baik dan sesuai dengan keinginan kita. Bisa jadi hidup kita malah lebih hancurkan?? Apa kita mau melampaui rencana-Nya? Apa kita berusaha mengatur sang Khalik dengan semua ilmu yang kita miliki,ilmu yang hanya sedikit? Dan rencana-rencana kita?.
Kata-kata serupa seperti di atas juga bisa jadi upaya syetan secara halus yang mengajak kita untuk tidak bersyukur, agar kita tidak percaya pada takdir-Nya. Padahal taukah kalian, bahwa Allah selalu memberi hal terbaik bagi umat-Nya, meskipun terkadang hal itu berupa kegagalan dalam meraih cita-cita, kehilangan sesorang yang dicinta, kehilangan harta benda. Atau bencana alam sekalipun.
Maka dari itu janganlah bersedih, jangan pernah menyesali diri dan keadaan secara berlarut-larut. Justru dengan berbagai himpitan masalah, ujian Allah mengiginkan kita agar tetap mendekat pada-Nya, Allah ingin kita selalu bermanja dengan-Nya, selalu menggantungkan harapan pada-Nya, selalu ingin dipenuhi hak-hak-Nya. Dan sekali lagi JANGAN PERNAH berkata  SEANDAINYA, JIKALAU, BILA WAKTU BISA DIULANG, AKU BENCI KEADAAN, AKU BENCI DIRIKU, INI SEMUA SALAH MEREKA, INI SEMUA SALAHKU.
Semua sudah tertulis di lembaran lauhil mahfudz. ALLAH TIDAK PERNAH SEKALIPUN MENDZHALIMI KITA, TIDAK PERNAH!! Allah teramat mencintai kita dengan cara-Nya sendiri yang tak pernah bisa kita terka. Maka cobalah melihat kedepan, menata ulang segala yang perlu kita benahi, tunaikan hak-Nya dan kewajiban kita sebagai umat-Nya dengan baik. InsyaAllah Dia selalu ada di saat kita butuh, pertolongan Allah sangat dekat.  Kasih sayang Allah lebih besar ketimbang murka dan azab-Nya, itu terbukti dari asma-asma-Nya. Begitu banyak asama-Nya yang menggambarkan kemurahan dan kasih-Nya. Maka jangan berputus asa dan berpangku tangan.
***
BANGKIT!! DAN GAPAILAH KARAMAH-Nya, RAHMAT-Nya, MAGFIRAH-Nya, PETUNJUK-NYa, dan CINTA-Nya!!
LA TAHZAN ALLAH MA’ANA!!
HASBUNALLAH WA NI’MAL WAKIL!!
LA HAULA WA LA QUATA ILLA BILLAH!!
SUBHANALLOH  WAL  HAMDULILLAH WA LA ILLAHA ILLALOH WA LLOHU AKBAR!!

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !